THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Kamis, 24 November 2011

Yui Yoshioka

Yui Yoshioka (ditulis YUI) (lahir di Fukuoka, Prefektur Fukuoka, 26 Maret 1987; umur 24 tahun) adalah penyanyi wanita dan pencipta lagu asal Jepang. YUI tampil bernyanyi sambil memainkan gitar, dan dua dari lagunya, "LIFE" dan "Rolling star" menjadi lagu pembuka dan penutup seri ke-5 serial anime Bleach. Album pertamanya, FROM ME TO YOU dirilis 22 Februari 2006, terdiri dari 13 lagu dan 9 lagu di antaranya belum pernah dirilis sebelumnya.

Profil :
· Full Name : Yui Yoshioka
· Stage Name : Yui (Stylized as YUI)
· Zodiak : Aries
· Shio : Kelinci
· Hobi : Menonton film, membaca buku, bulutangkis
· Tinggi badan : 155 cm
· Gol. Darah : AB
· Tempat fav : Pantai ShingÅ« di Fukuoka, Laut Niimiya
· Hobi : Main gitar akustik, Nonton film, Membaca, Bulu tangkis
· Perusahaan : Rainbow Entertainment(2004), Sony Music (2005 - Sekarang)
· Genre : J-pop , J-rock
· Situs Resmi : http://www.yui-net.com/


Yui memulai menulis lirik lagunya sendiri sewaktu di kelas 3 SMP. Yui sangat bercita-cita menjadi penyanyi, dan pergi ke mana-mana dengan selalu membawa gitarnya. Sewaktu SMA, ia sering menyaksikan pertunjukan grup musik bianco nero di jalanan, dan memutuskan untuk berhenti sekolah. Yui mulai belajar menyanyi, menulis lagu, dan memainkan gitar di kursus musik kota Fukuoka.

Sambil bersila di atas kasur, Yui memainkan gitarnya dan menulis lagu pertama yang diberi judul "Why me". Setelah itu, ia mulai menyanyi di pinggir jalan di kawasan Tenjin, Fukuoka sebagai atraksi pembuka bagi teman satu tempat kursus musik.

Bulan Maret 2004, Yui mengikuti audisi "SD Audition" yang diadakan Sony Music Japan. Dari 20 ribu peserta hanya 10 orang yang tersisa termasuk Yui. Duduk menyilangkan kaki di lantai, Yui bernyanyi sambil memetik gitar. Lagu yang dibawakannya waktu itu sebanyak 3 buah lagu, "Why me", "It's happy line", dan "I know". Finalis hanya boleh membawakan 2 buah lagu menurut peraturan audisi, tapi juri memberikan nilai yang sangat tinggi bagi Yui. Setelah itu, berbagai perusahaan rekaman menjadi saling berebut untuk mengontraknya. Lagu pertama yang dinyanyikan, "Why Me" nantinya dijadikan single perdana, diikuti dengan "It's Happy Line" dan "I Know". Keduanya diterbitkan sebagai singel indie debutnya, "It's Happy Line" dengan lagu "I Know" di sisi B.

Sebagai penghargaan kepada kampung halamannya, Yui menulis lagu "Feel My Soul" ketika meninggalkan kampung halamannya, Fukuoka. Seorang produser dari stasiun televisi Fuji TV mendengar video klip demo lagu tersebut, dan bermaksud menjadikannya sebagai lagu tema serial drama di Fuji TV. Debut singel Yui, "Feel My Soul" yang dirilis 23 Februari 2006 dijadikan lagu tema serial drama Fukigen na Gene. Serial drama tersebut dihiasi lagu-lagu Yui, seperti "Feel My Soul" dan "It's Happy Line". Singel "Feel My Soul" laku di atas 100 ribu keping, namun 3 singel berikutnya, "Tomorrow's Way", "Life", dan "Tokyo" ternyata tidak sesukses "Feel My Soul". Setelah merilis 4 buah singel, album pertama Yui yang berjudul From Me To You dirilis bulan Februari 2006 dan laku di atas 200 ribu keping.

Sementara itu, Yui memulai karier akting dengan membintangi film berjudul Midnight Sun (Taiyou no Uta). Film tersebut diputar di Festival Film Cannes 2006 dan dirilis di Jepang pada 17 Juni 2006. Singel ke-5, "Good-bye Days" khusus ditulisnya untuk film Midnight Sun. Kepopuleran singel Yui yang sebelumnya kembali terangkat setelah singel ke-6, "I Remember You" diedarkan.

"Rolling Star" adalah singel ke-7 Yui yang dijadikan lagu pembuka seri ke-5 anime Bleach. Singel ke-3, "Life" juga dipakai sebagai lagu penutup seri ke-5 anime yang sama. Selain itu, iklan televisi ponsel KDDI layanan "au Listen Mobile Service" memakai singel ke-8 Yui, "CHE.R.RY" sebagai lagu tema.

Sementara itu, album kedua, Can't Buy My Love menduduki puncak tangga album Oricon selama 2 minggu berturut-turut, dan laku lebih dari 500.000 keping.

Singel ke-9 berjudul "My Generation/Understand" dirilis 13 Juni 2007, sekaligus merupakan singel pertama Yui yang berbentuk double A-side (dua lagu unggulan di sisi A). My Generation menjadi lagu tema untuk serial drama Seitosho-kun, dan "Understand" menjadi lagu tema film Sidecar ni Inu.

Singel ke-10, "Love & Truth", dirilis 26 September 2007, merupakan lagu tema dari film yang dibintangi oleh Erika Sawajiri, yang berjudul Closed Note.

Jumat, 04 November 2011

Nine-Tailed Fox


Dalam mitologi Jepang, rubah berekor sembilan (nine-tailed fox) adalah rubah yang telah mencapai tingkat kesaktian tertinggi karena telah berhasil mencapai usia 1000 tahun. Rubah berekor sembilan ini digambarkan sebagai makhluk yang cerdas dengan kemampuan sihir yang kuat dan bijak seiring bertambah usianya.

Banyak kisah-kisah tentang rubah emas berekor sembilan ini diantara sebuah dongeng di abad 12 mengenai pemimpin sekelompok rubah yang menimbulkan keresahan di wilayah Cina dan India . Bukan hanya sekedar rubah biasa, namun sang pemimpin ini adalah seekor rubah sakti berwaran emas dan berekor sembilan . Pemimpin kelompok ini dikenal dengan sebutan Kyuubi Kitsune. Ia kemudian melarikan diri ke Jepang dan menyamar menjadi sebagai Tamamo no Mae, seorang wanita yang sangat cantik sampai mampu menarik hati Kaisar Toba [1103-1156]. Suatu hari Tamamo-no-Mae memantrai Kaisar Toba hingga ia jatuh sakit, bahkan hampir meninggal dunia. Untung saja ahli nujum istana bernama Abe no Yasunari, membuka kedok Tamamo no Mae dengan cara menunjukkan bayangannya di cermin ajaib. Dalam cermin terpantul sebuah bayangan rubah berekor sembilan yang merupakan wujud asli Tamamo no Mae.

Lagi-lagi Tamamo berhasil melarikan diri. Namun pemanah istana rupanya tak sigap, dan mereka akhirnya berhasil memojokkan Tamamo. Tamamo akhirnya terkena penah yang dilepaskan salah seorang pemanah istana bernama Miura Kuranosuke. Tamamo terluka parah dan pada saat-saat terakhir hidupnya ia merubah dirinya menjadi batu. Batu itu bertulah, sehingga siapapun yang menyentuhnya orang itu akan meninggal seketika. Batu bertulah itu dinamakan sessho-seki atau batu kematian, yang kemudian dihancurkan di abad 15 oleh seorang biksu suci bernama Genno. Konon sessho-seki hancur dengan suara ledakan keras yang kemudian disertai munculnya asap beracun.

Kisah inipun telah mengalami revisi beberapa kali. Yang pertama terjadi pada tahun 1806 di Osaka, kemudian versi revisi terakhirnya sekaligus yang paling terkenal muncul dalam bentuk sinopsis di buku Bunraku Handbook oleh Shizurabo Hironaga,terbitan 1976.

Dalam versi revisi 1976, terdapat beberapa penambahan sekaligus pengurangan. Bagian dimana Tamamo merupakan rubah sakti yang meresahkan di Cina dan India dihilangkan. Muncul cerita Tamamo no Mae sebagai seorang wanita cantik jelita [yang wujud aslinya rubah emas berekor sembilan] yang menghabisi nyawa seorang dayang istana. Kemudian Tamamo mendapatkan pekerjaan sebagai pengganti dayang tersebut. Karena parasnya yang cantik, maka ia pun menarik perhatian dan tak lama kemudian menjadi selir Kaisar Toba. Tak cukup puas kedudukan sebagai selir, Tamamo yang memiliki kesaktian, setuju untuk membantu Pangeran dalam merebut tahta dari Kaisar Toba.

Tamamo memantrai kaisar sehingga jatuh sakit kemudian sekarat, dan berakhir dengan dirinya dicurigai oleh ahli nujum istana sebagai penyebabnya. Berkat kelihaian Tamamo no Mae berhasil membebaskan dirinya dari tuduhan tersebut di pengadilan istana. Namun ahli nujum istana tak kalah cerdik, karena pada saat menyertai Kaisar berdoa, ia memasang sebuah cermin ajaib yang menampilkan wujud asli Tamamo no Mae. Tamamo terpaksa melarikan diri dari istana. Dalam pelariannya, ia senantiasa berubah menjadi beberapa wujud, antara lain seorang laki-laki, gadis desa, wanita penghibur, dan tentu saja Tamamo no Mae.

Selain cerita diatas memang ada versi bahwa Tamamo no Mae adalah nama Jepang untuk seekor rubah emas berekor sembilan yang pernah menjadi istri seorang Raja India dan kemudian menjadi selir Kaisar Toba. Dalam versi ini Tamamo no Mae tidak menemukan ajalnya karena dipanah, namun karena mendapatkan pukulan dari Dewa.

Mengapa rubah tersakti adalah rubah berekor sembilan? Sebetulnya hal ini bisa dikaitkan dengan Feng Shui (Fusui dalam Jepang) dimana angka 1 sampai 9 bukan hanya sekedar bilangan, namun memiliki arti masing-masing. Dan angka 9 adalah angka kemujuran, sekaligus menunjukkan sebuah pencapaian tertinggi. Maka, rubah berekor sembilan dipandang dari segi Fusui adalah rubah yang berada dalam kesaktian tertinggi, bahkan kadang dilukiskan memiliki kebijaksanaan tak terbatas. Saking saktinya, penganut Shinto percaya bahwa hanya dengan kehadiran patung rubah bisa menangkal energi jahat yang biasanya datang dari arah Timur Laut.